Artikel
Membongkar Bahaya Kolesterol Tinggi
- Kimia Farma Laboratorium & Klinik
Kolesterol tinggi sering disebut sebagai ‘silent killer‘. Meski tidak menunjukkan gejala yang spesifik, kondisi ini diam-diam membangun ancaman serius dalam tubuh. Di Indonesia, kolesterol telah menjadi perhatian kesehatan yang serius dengan 28% populasi tercatat menderita kondisi ini. Bahkan secara global, 7,9% kematian disebabkan oleh komplikasi yang terkait dengan kolesterol. Mengapa ini bisa terjadi? Yuk, kita kita ulas bersama-sama.
Apa itu Kolesterol?
Kolesterol adalah zat lemak yang diperlukan oleh tubuh untuk berbagai fungsi vital, seperti pembentukan dinding sel dan hormon. Namun, keseimbangan adalah kunci sehingga terlalu banyak kolesterol dapat memicu masalah serius. Sobat Kaef, tau kah kamu? kolesterol diukur dalam beberapa parameter:
Kadar Kolesterol Normal
Trigliserida atau TG | Salah satu jenis lemak yang mengalir dalam darah, berfungsi menyimpan kalori dan menyediakan energi untuk tubuh | Ideal <200 mg/dl |
High Density Lipoprotein (Kolesterol Baik) atau HDL | Berperan untuk melindungi dari berbagai jenis penyakit jantung. Semakin tinggi kadar HDL, makan akan semakin baik. | Ideal >60 mg/dl |
Low Density Lipoprotein (Kolesterol Jahat) atau LDL | Salah satu penyebab utama penyakit jantung ateroklerosis. | Ideal <130 mg/dl |
Kolesterol Total atau CHOL | Kolesterol Total Gabungan dari jumlah TG, HDL, LDL dalam setiap desiliter darah. | Ideal <200mg/dl |
Bagaimana Kolesterol Tinggi Bisa Berbahaya?
Kolesterol tinggi tidak menunjukkan gejala yang jelas hingga mulai membentuk plak dan sumbatan di pembuluh darah. Beberapa tanda yang mungkin muncul antara lain kelelahan yang berlebihan, kesemutan, atau pegal di tengkuk yang merupakan indikasi dari tidak lancarnya aliran darah dan pasokan oksigen yang tidak optimal ke otak dan bagian tubuh lainnya. Gejala lain yang sering terabaikan adalah kram yang terjadi pada malam hari dan nyeri dada yang bisa saja merupakan tanda adanya plak di dinding arteri.
Cara Pencegahan yang Efektif
Menangani kolesterol tidak hanya sekedar menghindari makanan berlemak. Langkah-langkah pencegahan yang efektif meliputi:
- Mengurangi konsumsi lemak jenuh dan trans yang banyak terdapat pada daging merah dan produk susu tinggi lemak.
- Mengadopsi rutinitas olahraga yang teratur untuk meningkatkan HDL dan menurunkan LDL.
- Berhenti merokok, yang tidak hanya baik untuk paru-paru tapi juga untuk kesehatan pembuluh darah dan kadar HDL.
- Monitoring rutin kadar kolesterol, yang dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mencegah potensi masalah sebelum berkembang menjadi lebih serius.
Mengenali dan memahami risiko yang ditimbulkan oleh kolesterol tinggi adalah langkah pertama dalam melindungi diri dari penyakit jantung dan komplikasi serius lainnya. Dengan informasi yang benar dan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat mengendalikan kolesterol dan menjaga kesehatan jangka panjang. Sebuah kehidupan yang sehat dimulai dari keputusan kecil yang kita buat setiap hari, dan memantau kolesterol merupakan salah satunya.
Sumber:
- Kemenkes. (2022, August 3). Kolesterol dan Penyakit Jantung. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
- Kemenkes. (2022, October 31). Kolesterol. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
- Kemenkes. (2022, October 31). Kolesterol. P2ptm.kemkes.go.id.
- Kemenkes. (2022, November 30). Menurunkan Kolesterol. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
- Galeri Medika (2022). Kadar Kolesterol Normal. Siloam Hospital.