Kimia Farma Laboratorium & Klinik

Artikel

Mengenal Lebih Dalam: Meningitis dan Pentingnya Perlindungan Vaksinasi

Meningitis adalah penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, ataupun parasit. Khususnya untuk penyebab bakteri, meningitis utamanya di sebabkan oleh bakteri Neisseria. Penyakit ini dapat menyerang seluruh kelompok usia mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia. Meningitis bakterial merupakan kondisi yang serius, mengancam jiwa, dan membutuhkan diagnosis serta penanganan segera. Tingginya angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit ini menjadikannya perhatian khusus di banyak negara, termasuk Indonesia. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2016, Indonesia memiliki insiden meningitis dan angka kematian tertinggi di Asia Tenggara. Kondisi ini menyoroti perlunya langkah pencegahan yang lebih efektif seperti penerapan vaksinasi meningitis untuk mengurangi dampak penyakit ini di Indonesia.  

Penyebab Meningitis

Selaput otak dengan nama medis meningen (lapisan tipis yang berfungsi melindungi otak dan saraf tulang belakang) yang dapat disebabkan oleh berbagai jenis infeksi yaitu virus, bakteri, dan jamur. Meskipun penyebabnya berbeda, semuanya dapat memicu gejala serius dan berpotensi fatal, lebih jelasnya yaitu:  
  • Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri adalah salah satu penyebab meningitis yang paling serius. Bakteri dapat masuk ke selaput meningen seperti menyebar melalui aliran darah, infeksi lokal di telinga atau sinus, atau melalui trauma kepala yang membuka jalur bagi bakteri. Dalam beberapa kasus yang jarang, infeksi bakteri juga bisa terjadi setelah tindakan medis seperti operasi otak. Untungnya, risiko infeksi ini dapat diminimalkan dengan vaksinasi.

  • Infeksi Virus

Meningitis akibat virus cenderung lebih ringan dibandingkan dengan infeksi bakteri. Gejalanya biasanya tidak terlalu parah dan sering sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan khusus. Namun, tetap perlu perhatian medis untuk memastikan kondisi tidak memburuk atau berkembang menjadi komplikasi lain.

  • Infeksi Jamur

Infeksi jamur merupakan penyebab meningitis yang jarang terjadi tetapi dapat sangat berbahaya, terutama bagi mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita AIDS.

 

Siapa saja yang berisiko?

  Penyakit meningitis dapat menyerang semua kelompok usia, tetapi beberapa kelompok memiliki risiko lebih tinggi, seperti:  
  • Bayi baru lahir paling rentan terhadap infeksi bakteri Group B streptococcus.
  • Anak-anak memiliki risiko lebih tinggi terkena meningococcus, pneumococcus, dan haemophilus influenzae.
  • Remaja dan dewasa muda rentan terhadap penyakit meningokokus.
  • Lansia lebih berisiko mengalami penyakit akibat bakteri pneumococcus.
Risiko lainnya juga ada pada beberapa kelompok yang memiliki kebiasaan hidup dengan lingkungan yang rentan terjadi penyebaran meningitis dan atau seseorang yang bekerja rutin dengan bakteri neisseria meningitidis, seperti:
  • Lingkungan padat seperti acara besar, kamp pengungsi, pondok pesantren, asrama mahasiswa atau barak militer.
  • Masalah kesehatan tertentu seperti defisiensi imun (misalnya HIV), imunosupresi atau defisiensi komplemen.
  • Kebiasaan merokok baik aktif maupun pasif juga dapat meningkatkan kerentanan terhadap berbagai jenis meningitis.
  • Seseorang yang akan tinggal atau bepergian ke daerah endemik meningitis, misalnya calon jamaah haji dan umrah.
 

Gejala Meningitis

Gejalanya sering menyerupai flu pada tahap awal, seperti demam dan sakit kepala. Namun, ada beberapa gejala khas yang menjadi tanda peringatan penting. Leher kaku adalah salah satu gejala umum dari meningitis yang biasa dirasakan oleh penderita. Selain itu, penderita biasanya mengalami demam tinggi yang muncul tiba-tiba, sakit kepala hebat, muntah tanpa sebab yang jelas, kebingungan, penurunan kesadaran, dan bahkan kepekaan berlebih terhadap cahaya. Statistik menunjukkan bahwa meskipun sudah dilakukan diagnosis dan pengobatan dini, meningitis tetap mematikan. Sebanyak 5% hingga 10% pasien meninggal dalam 24 hingga 48 jam pertama sejak gejala muncul. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mengenali gejala lebih awal dan segera mencari bantuan medis serta vaksinasi.

Dosis Vaksinasi

Jenis Vaksin Jadwal Pemberian Metode Pemberian Booster
Vaksin Meningitis Polisakarida MPSV4.                              Dapat diberikan mulai usia 2 tahun. Pada anak usia ≥ 2 tahun dan usia dewasa dapat diberikan 1 dosis (0,5 ml). Diberikan melalui suntikan secara subkutan di area  lengan atas. Pemberian booster dilakukan 2 tahun sejak dosis sebelumnya.
Vaksin Meningitis Konjugat MCV4. Dapat diberikan mulai dari usia 9 bulan. Anak usia 9–23 bulan dapat diberikan 2 dosis dengan interval 2–3 bulan. Untuk usia 2–55 tahun vaksin dapat diberikan 1 dosis. Diberikan melalui suntikan secara intramuskular. Pemberian booster dapat dilakukan 4–5 tahun sejak dosis sebelumnya.
 

Yuk, cegah meningitis!

Vaksinasi meningitis sangat penting untuk mencegah penyakit serius yang dapat menyebabkan komplikasi fatal. Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem imun untuk membentuk antibodi yang melawan bakteri penyebab meningitis, sehingga mengurangi risiko infeksi. Beberapa negara termasuk Arab Saudi, mewajibkan vaksinasi meningitis bagi para jemaah haji dan umrah untuk mencegah penyebaran penyakit di kerumunan besar. Vaksinasi ini tidak hanya melindungi individu, tetapi juga mencegah wabah terutama di Indonesia. Kunjungi Kimia Farma Laboratorium & Klinik terdekat untuk berkonsultasi dengan tenaga medis terpercaya mengenai jadwal vaksinasi yang tepat untuk Anda dan keluarga.  

References:
  • Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. (2020, Januari 21). Waspada penyakit meningitis. Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. Retrieved from https://diskes.badungkab.go.id/artikel/49772-waspada-penyakit-meningitis
  • Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020, Juli 18). Jemaah Umrah kini wajib vaksinasi meningitis. Sehat Negeri. Retrieved from https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240718/0046050/jemaah-umrah-kini-wajib-vaksinasi-meningitis/
  • World Health Organization. (n.d.). Meningitis. World Health Organization. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/meningitis
  • World Health Organization. (n.d.). Meningitis. World Health Organization. Retrieved from https://www.who.int/health-topics/meningitis#tab=tab_1

Syarat dan ketentuan

× Contact Us!