Artikel
Cara Efektif Menangkal Meningitis dan Pneumonia dengan Vaksin Hib
- Kimia Farma Laboratorium & Klinik

Pada pertengahan abad ke-20, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus influenzae tipe B (Hib) menjadi salah satu penyebab utama meningitis dan pneumonia pada anak-anak di seluruh dunia. Sebelum adanya vaksin Hib, penyakit ini menyebabkan ribuan kasus infeksi berat setiap tahunnya, terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Penyakit Hib dapat menimbulkan komplikasi serius seperti radang otak (meningitis), infeksi paru-paru (pneumonia), infeksi darah (sepsis), peradangan pada sendi (septic arthritis), epiglottitis (infeksi serius yang dapat menyebabkan penyumbatan saluran napas), serta berbagai kondisi lain yang berpotensi fatal. Yuk, simak lebih lanjut mengenai penyakit Hib dan pentingnya vaksinasi untuk mencegahnya.
-
Penyebaran
Haemophilus influenzae tipe B adalah bakteri yang sering berkolonisasi di saluran napas bagian atas tanpa menimbulkan gejala (carrier asymptomatic) sebelum menyebabkan infeksi berat. Penyebarannya terjadi melalui droplet atau percikan air liur yang keluar saat penderita batuk atau bersin. Selain itu, bakteri ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan benda-benda yang tercemar oleh sekret pernapasan penderita (cairan tubuh yang dikeluarkan dari hidung, mulut, atau tenggorokan, seperti lendir, dahak, air liur, atau cairan yang keluar saat seseorang batuk atau bersin). Anak-anak yang sering berada dalam lingkungan padat (seperti di tempat penitipan anak atau di sekolah) memiliki risiko lebih tinggi terpapar bakteri ini.
-
Gejala dan Diagnosis
Infeksi Hib dapat menimbulkan berbagai gejala tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Berikut adalah beberapa bentuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri Hib:
-
- Meningitis (Radang Selaput Otak): Gejala yang dapat muncul berupa demam tinggi, sakit kepala parah, muntah, kejang, leher kaku, kehilangan kesadaran, serta pada bayi bisa berupa rewel, tidak mau menyusu, penurunan kesadaran dan ubun-ubun menonjol.
- Pneumonia (Infeksi Paru-paru): Gejala yang dapat muncul berupa batuk berat, sesak napas, nyeri dada, demam dan suara napas tidak normal.
- Epiglottitis (Peradangan Epiglottis, bagian dari saluran pernapasan yang dapat menyebabkan sumbatan napas): Gejala yang dapat muncul berupa kesulitan menelan, air liur berlebihan, demam tinggi, suara serak dan sulit bernapas.
- Sepsis (Infeksi menyeluruh ke seluruh sistem tubuh yang menyebar melalui aliran darah dan dapat menimbulkan kematian): Gejala yang dapat muncul berupa demam tinggi, detak jantung dan napas cepat, tekanan darah rendah, serta kulit pucat atau kebiruan.
- Septic Arthritis (Peradangan sendi yang disebabkan oleh infeksi): Gejala yang dapat muncul berupa nyeri sendi, bengkak dan kemerahan pada sendi, serta kesulitan bergerak.
Diagnosis infeksi Hib dilakukan dengan mengambil sampel darah, cairan otak (cerebrospinal fluid), atau sekresi pernapasan untuk pemeriksaan laboratorium guna mendeteksi keberadaan bakteri Hib.
-
Pencegahan
Saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk menghentikan infeksi Hib secara langsung selain penggunaan antibiotik untuk mengatasi infeksi yang sudah terjadi. Oleh karena itu, pencegahan terbaik adalah dengan memberikan vaksinasi Hib yang telah terbukti efektif mengurangi angka kejadian infeksi berat akibat bakteri ini. Beberapa langkah tambahan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran Hib antara lain:
-
- Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
- Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
- Menggunakan masker saat berada di tempat umum, terutama bagi individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
- Menghindari berbagi alat makan atau minum dengan orang lain.
-
Vaksinasi Hib
Vaksin Hib merupakan cara paling efektif untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus influenzae tipe B. Sejak diperkenalkan, vaksin Hib telah berhasil mengurangi angka kejadian penyakit ini secara drastis di seluruh dunia. Di Indonesia, vaksin Hib diberikan sebagai bagian dari imunisasi dasar anak.
-
Jenis Vaksin Hib
Vaksin Hib tersedia dalam beberapa bentuk, yaitu:
-
- Vaksin Hib Monovalen – Vaksin tunggal yang hanya mengandung antigen Hib.
- Vaksin kombinasi – Vaksin yang mengandung Hib serta antigen lain, seperti vaksin DPT-HB-Hib (Difteria, Pertussis, Tetanus, Hepatitis B, dan Haemophilus influenzae tipe B).
-
Jadwal Pemberian Vaksin Hib
Menurut rekomendasi Kementerian Kesehatan dan WHO, vaksin Hib diberikan dalam beberapa dosis, yaitu:
-
- Dosis pertama: Usia 2 bulan.
- Dosis kedua: Usia 3 bulan.
- Dosis ketiga: Usia 4 bulan.
- Dosis booster: Usia 18 bulan.
Menurut rekomendasi IDAI 2024, vaksin Hib diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
-
- Vaksin Hib disuntikkan secara intramuskular dalam bentuk kombinasi dengan DTPw atau DTPa.
- Jadwal pemberian adalah pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan, atau alternatif pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
- Dosis booster diberikan pada usia 18 bulan.
-
Siapa yang Harus Mendapatkan Vaksin Hib?
-
- Semua bayi dan anak di bawah 5 tahun yang belum menerima vaksin.
- Anak-anak yang memiliki kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS atau kanker.
- Orang dewasa dengan gangguan imun yang berisiko tinggi terkena infeksi Hib.
-
Siapa yang Tidak Dianjurkan untuk Menerima Vaksin Hib?
-
- Bayi berusia kurang dari 6 minggu.
- Individu yang memiliki reaksi alergi berat terhadap vaksin Hib sebelumnya.
- Orang yang sedang mengalami demam tinggi atau infeksi berat (vaksinasi dapat ditunda hingga kondisi membaik).
-
Efek Samping Vaksin Hib
Vaksin Hib umumnya aman dan jarang menimbulkan efek samping serius. Beberapa efek samping ringan yang mungkin terjadi meliputi:
-
- Kemerahan atau nyeri di tempat suntikan.
- Demam ringan.
- Rewel pada bayi setelah vaksinasi.
Efek samping ini biasanya hilang dalam waktu 24-48 jam dan tidak memerlukan perawatan khusus.
-
Pentingnya Vaksin Hib
Pemberian imunisasi Hib sangat penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi berat hingga kematian. Keberhasilan vaksin Hib dalam menurunkan angka kejadian penyakit ini menunjukkan bahwa vaksinasi adalah langkah yang paling efektif dalam mencegah penyebaran infeksi Hib. Oleh karena itu, orang tua dianjurkan untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan vaksin Hib sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
References:
- Centers for Disease Control and Prevention. (March 1, 2024). Haemophilus influenzae Disease. Retrieved from https://www.cdc.gov/hi-disease
- World Health Organization. (2021). Immunization, Vaccines and Biologicals: Haemophilus influenzae type B. Retrieved from https://www.who.int/teams/immunization-vaccines-and-biologicals/diseases/haemophilus-influenza-type-b-(Hib)
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Jadwal Imunisasi Nasional 2023. Retrieved from https://ayosehat.kemkes.go.id/materi—poster-jadwal-imunisasi-dasar
- Immunization Action Coalition. (August 23, 2024). Hib Vaccine Information. Retrieved from https://www.immunize.org/vaccines/a-z/Hib/
- National Health Service UK. (April 4, 2023). Haemophilus Influenzae Type B (Hib) Vaccine. Retrieved from https://www.nhs.uk/conditions/Hib/#:~:text=Vaccines%20that%20protect%20against%20Hib,given%20at%201%20year%20old