Kimia Farma Laboratorium & Klinik

Artikel

HMPV: Mengenal Virus yang Menjadi Perbincangan Hangat Awal Tahun

Memasuki awal tahun 2025, media kembali diwarnai dengan kekhawatiran yang meluas. Berbagai laporan tentang kemunculan virus pernapasan baru yang menyebabkan lonjakan infeksi di Tiongkok memicu spekulasi tentang pandemi COVID-19 yang masih segar diingatan masyarakat. Hal ini menyebabkan laporan mengenai virus pernapasan baru sering kali direspon dengan kecemasan berlebih. Istilah HMPV atau human metapneumovirus mendadak menjadi perhatian utama, memenuhi berbagai tajuk berita di dunia tentang seperti apa virus HMPV dan mengapa virus ini baru bermunculan saat ini. Melalui artikel ini mari kita simak lebih jauh tentang virus HMVP.

1. HMPV (Human Metapneumovirus)

HMPV (Human Metapneumovirus) merupakan virus pernapasan yang termasuk dalam keluarga Pneumoviridae. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001, meskipun telah menyebar di kalangan manusia selama beberapa dekade sebelumnya. Saat ini, HMPV ditemukan secara global dan menjadi salah satu penyebab umum infeksi saluran pernapasan. Virus ini cenderung terjadi pada waktu tertentu dalam setahun terutama saat perubahan musim. Lonjakan ini biasanya disebabkan oleh epidemi musiman patogen pernapasan seperti virus influenza musiman, Respiratory Syncytial Virus (RSV), Mycoplasma pneumoniae, serta berbagai virus pernapasan umum lainnya. Salah satu perbedaan utama antara HMPV dan SARS-CoV-2 (virus penyebab pandemi COVID-19) adalah bahwa HMPV bukanlah virus baru. Keberadaan HMPV yang sudah lama dan kemampuan tubuh untuk membangun kekebalan terhadapnya menjadikan virus ini tidak dianggap sebagai ancaman pandemi, berbeda dengan virus penyebaran COVID-19 yang menyebabkan gangguan global karena sifatnya yang sepenuhnya baru bagi manusia. Sebagian besar populasi manusia juga  telah memiliki kekebalan parsial terhadap HMPV  akibat paparan sebelumnya terutama saat masa kanak-kanak. Ini berarti tubuh banyak orang sudah mengenali virus tersebut dan dapat melawan virusnya dengan lebih efektif.

2. Gejala HMPV

Umumnya seseorang yang terpapar virus HMPV mengalami gejala ringan yang mirip flu atau pilek. Gejala yang paling umum meliputi batuk, demam, sakit tenggorokan, hidung meler atau tersumbat, nyeri tubuh, dan sakit kepala. Namun, dalam beberapa kasus HMPV dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah. Infeksi ini dapat berupa pneumonia (infeksi paru-paru), bronkiolitis atau bronkitis (peradangan saluran napas). Gejala infeksi yang lebih parah dapat berupa mengi, kesulitan bernapas, nyeri dada, pusing, kelelahan parah, dehidrasi, atau demam terus-menerus yang tidak kunjung membaik. Metode diagnosis HMPV yang paling akurat adalah melalui swab dari hidung/mulut/tenggorakan untuk dilakukan PCR dengan hasil yang dapat diperoleh dalam waktu beberapa jam.

3. Penyebaran HMPV

Virus HMPV umumnya menyebar melalui seseorang yang terpapar virus ke orang lain melalui sekresi pernapasan yang dihasilkan saat seseorang batuk atau bersin. Kontak langsung, seperti berjabat tangan atau menyentuh seseorang yang terinfeksi juga dapat menjadi jalur penularan virus. Selain itu, menyentuh benda atau permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata, dapat menyebabkan penyebaran virus ini. Di Indonesia sendiri virus HMPV memiliki pola sirkulasi, virus ini biasanya mulai menyebar pada musim hujan atau musim pancaroba seperti awal dan akhir tahun. Pemahaman tentang pola penularan dan waktu penyebarannya penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong tindakan pencegahan yang efektif.

4. Siapa saja yang beresiko?

Virus ini dapat menyerang masyarakat dari berbagai kelompok usia. Namun, infeksi ini paling sering terjadi pada anak-anak di bawah 5 tahun dan lansia berusia 56 tahun keatas, di mana risiko berkembang menjadi kondisi serius seperti bronkiolitis, bronkitis, atau pneumonia. Riwayat penyakit paru-paru seperti asma, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) atau emfisema, tidak meningkatkan kemungkinan seseorang terinfeksi HMPV. Namun, jika individu dengan kondisi paru-paru tersebut terpapar virus HMPV, gejala yang dialami cenderung lebih parah. Hal yang sama berlaku bagi individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk pasien yang menjalani kemoterapi atau mereka yang baru saja menjalani transplantasi organ.

5. Pencegahan serta penyembuhan HMPV

Hingga saat ini, belum ada vaksin yang secara resmi tersedia untuk melawan HMPV.  Namun, penelitian untuk mengembangkan vaksin terus dilakukan dan memberikan harapan untuk pencegahan yang lebih efektif di masa depan. Umumnya virus ini tidak memerlukan pengobatan spesifik, karena sebagian besar gejala bersifat ringan dan akan hilang dengan sendirinya, tetapi terdapat beberapa langkah cermat untuk menghindari paparan virus yaitu:
  • Istirahat di dalam rumah jika merasa sakit.
  • Menggunakan masker, terutama di tempat yang ramai atau memiliki ventilasi (srikulasi udara) yang buruk.
  • Meningkatkan ventilasi di ruang tertutup, misalnya dengan membuka jendela untuk memperlancar sirkulasi udara.
  • Mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh menggunakan sabun dan air selama 20 detik atau pembersih tangan berbasis alkohol (Sesuai panduan 6 langkah cuci tangan dengan benar menurut WHO).
  • Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut sebelum membersihkan tangan.
  • Menutupi mulut dan hidung dengan tisu atau bagian dalam siku saat batuk atau bersin.
Meskipun virus HMPV bukanlah ancaman pandemi global dan telah ada selama beberapa dekade, penting untuk diingat bahwa virus ini dapat menginfeksi semua kelompok usia. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh dan memperkuat sistem imun menjadi langkah yang sangat penting, terutama di tengah perubahan musim seperti saat ini. Dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup, kita dapat melindungi diri. Mari mulai hidup lebih sehat untuk mendukung masa depan yang lebih baik dan tubuh yang lebih kuat.

References:
  • Centers for Disease Control and Prevention. (n.d.). Human metapneumovirus (hMPV) overview. Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved from https://www.cdc.gov/human-metapneumovirus/about/?CDC_AAref_Val=https://www.cdc.gov/ncird/human-metapneumovirus.html
  • Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (n.d.). Human Metapneumo Virus (hMPV). Ayo Sehat.Retrieved from https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/infeksi-pernapasan–tb/human-metapneumo-virus-hmpv
  • Universitas Gadjah Mada. (2020). UGM expert recommends healthy lifestyle to avoid hMPV infection. Retrieved from https://ugm.ac.id/en/news/ugm-expert-recommends-healthy-lifestyle-to-avoid-hmpv-infection
  • WebMD. (n.d.). What is human metapneumovirus?. Retrieved from https://www.webmd.com/lung/what-is-human-metapneumovirus
  • World Health Organization. (n.d.). Human metapneumovirus (hMPV) infection. Retrieved from https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/human-metapneumovirus-(hmpv)-infection

Syarat dan ketentuan

× Contact Us!